CINTA AKAN RUMAHMU MENGHANGUSKAN JIWAKU (Refleksi ata film Joan of Arc)
Karya seni adalah keindahan yang bersentuhan dengan realitas. Film “Joan of Arc” adalah suatu pengolahan yang eksploratif dan dengan daya imajinasi yang hidup dan kreatif atas realitas. Jika karya seni tidak bersentuhan dengan realitas, ia menjadi mandul dan tanpa nama yaitu bukan seni. Medan eksplorasi yang kaya dari karya seni adalah realitas itu sendiri. Film “Joan of Arc” sungguh berangkat dari kenyataan sejarah dan hendak menggugah kesadaran Gereja zaman sekarang yang rupa-rupanya sedikit mapan hidup dalam “ pelupaan” akan sejarah. Film ini sebenarnya juga membangkitkan kembali “memoria” (ingatan) gereja atas masa lalunya. Pada saat itu (masa hidup Joan Of Arc), tindakan dan pola pikir Gereja sebenarnya tidak berada dalam koridor dan sistem epistemologis yang salah dan masih dianggap sebagai suatu kebenaran yang harus dipertahankan. Kebenaran masa lalu itu direkonstruksi sejalan dengan lajunya pola pikir baru yang membongkar kemapanan pola pikir dan tatanan yang lama. Apresias...