KETIKA HATI INGIN BERBAGI
mdh2an fr mau dengar y,dl kmi it klrg yg bhagia ter,tp entah knp stlh papa ak mninggal semua jd berubah n mslh bnyk yg muncul.Suatu ketika kakak ak pny rencana u uka usaha sndri drumah ortu ku,t dia g pny modal,dia mnt k mama u pnjam surat rumah spy bs dpt modal u krj,awalny kmi semua tdk setuju n papa sdh pesan sekurang2 appun jgn smp menjaminkn surat rmh.Tp qta semua melanggarny kecuali kakak yg pertma g setuju.Tp kmi melihat kshan kkak u modal krj kok g blh gt,akhrny ki setuju.Slm 1 thn bkrj dgn mdal td kkak g bs mghslkn ap2 n blm bs mngmbalikan smua it.Mlh ditipu o sahabatny sndri n mngglkn hutang yg bertumpuk2.Mslh2 demi mslh mncul,Bank dmn kkak pnjm mulai menagih bahkn rmh sdh mau disita.Fr bs bayangkan gmn perasaanku saat it,rs malu n menyesal ,2 bln mslh it bs d atasi,kkak jg blm bs mngmbalikn,kkak2 ak yg lain pny jln gmn kl rmh ini dijual u mnutupi hutang2,dgn terpaksa akhrny rmh it dijual tp ak berat hati ter n ak jg g bs terima smp saat ini.N ak mrasa malu sm semua org,bahkn dgn kejadian it semua saudara2 ku menghina,mencemooh kmi semua.Bayangkn ter dl kmi tgl d rmh yg bgtu besar n d lingkungan elit,skrg kmi tgl drmh yg minimalis n dkt kampung.Yg bs diucapkn org2 hanya satu kata"BODOH", tp ak sadar roda it terus berputar,tp ak mghadapi semua it merasa malu bgt pdhl dl kmi dpandang sbg klrga yg harmonis tp skrg berantakan.It yg jd beban ak saat ini.Ak malu ter.Ak blm bs mghadapi ejekan n cibiran org ter.Ak berharap bs kmbali lg k rmh it ter.Fr crta ini fr simpan aja sndr y,ak malu ter klo ad org yg tau.
--- Pada Sab, 28/2/09, Oce Nadu menulis:
Dari: Oce Nadu
Topik: Bls: alow
Kepada: leesha_sha@yahoo.co.id
Tanggal: Sabtu, 28 Februari, 2009, 5:29 PM
Terima kasih karena sudah membalas email saya.. dan maaf karena saya baru membuka dan membacanya. memang kenyataan itu tak mungkin kita pungkiri. mungkin salah satu cara emngatasi yang bijak adalah dengan menerimanya. bukan malah menolaknya apalagi dengan cara yang tragis. aku ingat kata2 St. paulus " di saat aku lemah aku kuat. aku merasa bahwa kekuasaan Tuahn akan tampak dalam diri kita walau kita lemah ataupun ketika kita lemah.....
selamat berjuang dan tetaplah berbagi. bagiku mendengarkan orang lain adalah sesuatu yang mulia. maka katakan apa yang hendak kamu katakan. entah itu buruk sekalipun atau menjadi rahasia yagn terdalam darimu, aku mau mendengarkannya.
katakan kepada Tuhan" in the world is lies, you are the truth"" oke???
maju terus ya k.. dan jangan menyerah.. kita dipanggil untuk menjadi pahlawan bagi diri kita sendiri dan kalau bisa bagi orang lain juga.
--- Pada Sab, 28/2/09, Elizabeth Theresia menulis:
Dari: Elizabeth Theresia
Topik: Bls: alow
Kepada: ocenadu@yahoo.co.id
Tanggal: Sabtu, 28 Februari, 2009, 7:20 AM
ter,pertama2 ak turut berduka cita y atas meninggalny kakek Fr.Ter ak sdh baca mail ny fr,ap yg fr ceritakan it sm dgn yg ak alami saat ini ato tepatny 6 bln yg ll.Peristiwa besar melanda keluarga kami,mgkn klo ak crta ak jd malu sndri ter.Dan tentang roda it berputar memang bnr,ak sendri mngalami ny saat ini,bahkn mslh satu ini tdk semua org tau bahkan sahabatku sndri pun tdk ak ksh tau ter.Mslh ini mmng sdh lm terjadi dlm klrga ak sktar 3 thn ter,ak memendam sndri mslh ini,yg bs kulakukn hnya menangis,menangis tiap hr.Mgkn saat it ak jg mrasakn stres berat,tp ak berusaha tegar....tegar n tegar ter.Smp saat ini pun ak msh menunggu Mujizat it nyata ter.Ak sll berharap terus.Klo fr pgen tau mslh ny nti ak ksh tau,tp klo fr g pgen tau y gpp ter.Disaat ak stres it ad keinginan u mngakhiri hdp,tp semua it g akn memyelesaikan mslh y kn ter?
--- Pada Kam, 26/2/09, Oce Nadu menulis:
Dari: Oce Nadu
Topik: alow
Kepada: leesha_sha@yahoo.com
Tanggal: Kamis, 26 Februari, 2009, 10:53 AM
Memorial:
From : Fr. Monsy, SMM
To : Mrs. Lisa
Aku menulis ini ketika hatiku sedang gundah dan sedih. Jujur aku mengatakan bahwa saat ini aku sedang berbicara dengan diriku dan dengan siapa saja yang ingin aku bagikan pengalamanku ini. Sekarang aku merasa kering dan tandus. Aku berada dalam lembah yang basah dan subur tetapi tak diterangi sang surya. Begitulah perasaan diriku. Dan itulah aku. Itulah hidupku. Aku membagikan ini karena aku yakin bahwa suatu saat aku menang atas situasi ini. Satu jam sebelum aku menuliskan ini, aku mendengar kabar bahwa seorang dari keluarga besarku meninggal ( kakek) . Inilah pengalaman kehilangan yang aku alami. Dan sebelumnya juga aku mendapat kabar bahwa adikku sedang berada dalam masalah yang besar. Mungkin seandainya aku tidak kuat, aku jadi stressdan tak berdaya. Namun kekuatanku adalah orang lain yang bisa menerima dan mendengarkan keadaan jiwaku. Itulah kekuatan ajaib yang aku miliki. Penting bagiku untuk berada bersama di saat duka dan lara menimpa diriku.
Ketika aku dilahirkan, aku belum sempurna dan sebagian dari eksempurnaan yang kumilki ada dalam diri sesama yang akan memberikan aku kesempatan untuk berkembang dan mendewasakan diri. Dan mereka jugalah yang emmberikan aku hal yang berharga untuk perkembangan diriku. Ketika aku membagikan beban hidupku, aku merasa bahwa hidupku lebih ringan dari sebelumnya. Yang aku lakukan adalah sharing dari hati ke hati. Bukan dari ketersembunyianku.
Andaikan hidup ini terulang lagi, apa yang kita pikirkan untuk hidup kita dalam tahap yang kedua sebagai perulangan darinya? Pastilah kita menginginkan hidup yang lebih baik dan menyenangkan. Pasti kita ingin meninggalkan duka dan memilih sukaita. Pasti kita meninggalkan kepedihan dan menginginkan sukacita. Pastilah kita meninggalkan ketakutan , kecemasan dan kekuatiran. Kita lebih memilih untuk menghindar darinya. Akan tetapi perlu diketahui bahwa kita tidak mungkin menghindar atau bersembunyi dari sisi lain kehidupan kita yang kita sendiri tidak suka.
Banyak jalan dan cara untuk menghilangkan stress. Ada yang manusiawi dan ada juga yang kurang manusiawi. Ada yang masuk akal, juga ada yang tidak bisa dimengerti oleh akal budi manusia. Kadang aku mendengar bahwa orang lari ke pesta pora dan mabuk-mabukan. Mungkin juga dengan menelan pil ekstasi atau tragisnya adalah dengan sikap bunuh diri. Itulah mereka dan kita jangan ikut mereka. Mereka adalah yang lain dari kita. Kita mungkin perlu mencari kompensasi yang positif.
Suatu kali orang bertanya kepada saya, frater apa rahasia kebahagiaan? Saya tidak serentak menjawabnya tetapi kembali bertanya. Mengapa kamu bertanya demikian? Adakah sesuatu yang mengganjal dalam hatimu? Dia menjawab bahwa saya sedang berada dalam kedukaan dan kepedihan yang mendalam. Ternyata, manusia dari kodratnya lebih menghindar yang namanya penderitaan daripada menanggungnya sebagai bagian dari hidupnya sendiri. Perlu diketahiu bahwa hidup itu bukan identik dengan penderitaan. Penderitaan hanya bagian kecil dari hidup kita yang isinya penuh dengan kebahagiaan. Juga tidak bisa kita menolak adanya kenyataan itu. Kita itu ada dan ketika kita menyadari bahwa kita ada maka kita itu baik. Baik adalah adanya kita yang penuh bahagia.
Ada yang mengatakan bahwa hidup kita ini bak roda yang sedang berputar di mana kita kadang di atas dan kadang di bawah. Kadang kita mencapai puncak kebahagiaan dan kadang berada dalama lembah kekelaman. Itulah hidup dan kita tidak mungkin lari dari dua sisi kehidupan itu. Keduanya ada dan terus ada. Kita bukan Tuhan sendiri yang empunya hidup. Kita adalah ciptaan yang terbatas. Dengan demikian dalam menghadapi keadaan yang demikian kita perlu rendah hati dan terbuka terhadap kehadiran rahmat Allah. Toh Allah akan selalu ada dan hadir dalam hidup kita. Allah itu terus memancarkan rahmatnya. Rahmatnya itu seperti cahaya yang tak kunjung padam. Cahaya itu menerangi semua objek ( mahluk) yang ada. Biarpun dia menyembunyikan diri. Masalahnya bahwa manusia selalu bersembunyi dari cahaya itu dan ingin mencari serta merasa nyaman dalam kegelapan hidup.
Beranikah kita menatap cahaya? Ataukah kita mau bersembunyi. Beranikah kita berada secara utuh dalam kebersamaan dengan orang lain? Allah adalah yang lain yang Maha-sempurna. Dan kita hendaknya menyerahkan keterbatasan kita kepada kesempurnaanNya agar kita dibentuk oleh-Nya. Persembahkanlah diri kita kepadanya. Dan ingat bahwa kebahagiaan itu tidak identik dengan kesenangan dan bukan juga berlawanan dengan dukacita. Kebahagiaan adalah sintesis dari keduanya yaitu kesenangan dan dukacita. Oke??? Thas Alll………..mmc.!!!!!!!!
Catatan harian: Rabu, 25 februari 2009
Pukul. 20.00 malam
--- Pada Sab, 28/2/09, Oce Nadu
Dari: Oce Nadu
Topik: Bls: alow
Kepada: leesha_sha@yahoo.co.id
Tanggal: Sabtu, 28 Februari, 2009, 5:29 PM
Terima kasih karena sudah membalas email saya.. dan maaf karena saya baru membuka dan membacanya. memang kenyataan itu tak mungkin kita pungkiri. mungkin salah satu cara emngatasi yang bijak adalah dengan menerimanya. bukan malah menolaknya apalagi dengan cara yang tragis. aku ingat kata2 St. paulus " di saat aku lemah aku kuat. aku merasa bahwa kekuasaan Tuahn akan tampak dalam diri kita walau kita lemah ataupun ketika kita lemah.....
selamat berjuang dan tetaplah berbagi. bagiku mendengarkan orang lain adalah sesuatu yang mulia. maka katakan apa yang hendak kamu katakan. entah itu buruk sekalipun atau menjadi rahasia yagn terdalam darimu, aku mau mendengarkannya.
katakan kepada Tuhan" in the world is lies, you are the truth"" oke???
maju terus ya k.. dan jangan menyerah.. kita dipanggil untuk menjadi pahlawan bagi diri kita sendiri dan kalau bisa bagi orang lain juga.
--- Pada Sab, 28/2/09, Elizabeth Theresia
Dari: Elizabeth Theresia
Topik: Bls: alow
Kepada: ocenadu@yahoo.co.id
Tanggal: Sabtu, 28 Februari, 2009, 7:20 AM
ter,pertama2 ak turut berduka cita y atas meninggalny kakek Fr.Ter ak sdh baca mail ny fr,ap yg fr ceritakan it sm dgn yg ak alami saat ini ato tepatny 6 bln yg ll.Peristiwa besar melanda keluarga kami,mgkn klo ak crta ak jd malu sndri ter.Dan tentang roda it berputar memang bnr,ak sendri mngalami ny saat ini,bahkn mslh satu ini tdk semua org tau bahkan sahabatku sndri pun tdk ak ksh tau ter.Mslh ini mmng sdh lm terjadi dlm klrga ak sktar 3 thn ter,ak memendam sndri mslh ini,yg bs kulakukn hnya menangis,menangis tiap hr.Mgkn saat it ak jg mrasakn stres berat,tp ak berusaha tegar....tegar n tegar ter.Smp saat ini pun ak msh menunggu Mujizat it nyata ter.Ak sll berharap terus.Klo fr pgen tau mslh ny nti ak ksh tau,tp klo fr g pgen tau y gpp ter.Disaat ak stres it ad keinginan u mngakhiri hdp,tp semua it g akn memyelesaikan mslh y kn ter?
--- Pada Kam, 26/2/09, Oce Nadu
Dari: Oce Nadu
Topik: alow
Kepada: leesha_sha@yahoo.com
Tanggal: Kamis, 26 Februari, 2009, 10:53 AM
Memorial:
From : Fr. Monsy, SMM
To : Mrs. Lisa
Aku menulis ini ketika hatiku sedang gundah dan sedih. Jujur aku mengatakan bahwa saat ini aku sedang berbicara dengan diriku dan dengan siapa saja yang ingin aku bagikan pengalamanku ini. Sekarang aku merasa kering dan tandus. Aku berada dalam lembah yang basah dan subur tetapi tak diterangi sang surya. Begitulah perasaan diriku. Dan itulah aku. Itulah hidupku. Aku membagikan ini karena aku yakin bahwa suatu saat aku menang atas situasi ini. Satu jam sebelum aku menuliskan ini, aku mendengar kabar bahwa seorang dari keluarga besarku meninggal ( kakek) . Inilah pengalaman kehilangan yang aku alami. Dan sebelumnya juga aku mendapat kabar bahwa adikku sedang berada dalam masalah yang besar. Mungkin seandainya aku tidak kuat, aku jadi stressdan tak berdaya. Namun kekuatanku adalah orang lain yang bisa menerima dan mendengarkan keadaan jiwaku. Itulah kekuatan ajaib yang aku miliki. Penting bagiku untuk berada bersama di saat duka dan lara menimpa diriku.
Ketika aku dilahirkan, aku belum sempurna dan sebagian dari eksempurnaan yang kumilki ada dalam diri sesama yang akan memberikan aku kesempatan untuk berkembang dan mendewasakan diri. Dan mereka jugalah yang emmberikan aku hal yang berharga untuk perkembangan diriku. Ketika aku membagikan beban hidupku, aku merasa bahwa hidupku lebih ringan dari sebelumnya. Yang aku lakukan adalah sharing dari hati ke hati. Bukan dari ketersembunyianku.
Andaikan hidup ini terulang lagi, apa yang kita pikirkan untuk hidup kita dalam tahap yang kedua sebagai perulangan darinya? Pastilah kita menginginkan hidup yang lebih baik dan menyenangkan. Pasti kita ingin meninggalkan duka dan memilih sukaita. Pasti kita meninggalkan kepedihan dan menginginkan sukacita. Pastilah kita meninggalkan ketakutan , kecemasan dan kekuatiran. Kita lebih memilih untuk menghindar darinya. Akan tetapi perlu diketahui bahwa kita tidak mungkin menghindar atau bersembunyi dari sisi lain kehidupan kita yang kita sendiri tidak suka.
Banyak jalan dan cara untuk menghilangkan stress. Ada yang manusiawi dan ada juga yang kurang manusiawi. Ada yang masuk akal, juga ada yang tidak bisa dimengerti oleh akal budi manusia. Kadang aku mendengar bahwa orang lari ke pesta pora dan mabuk-mabukan. Mungkin juga dengan menelan pil ekstasi atau tragisnya adalah dengan sikap bunuh diri. Itulah mereka dan kita jangan ikut mereka. Mereka adalah yang lain dari kita. Kita mungkin perlu mencari kompensasi yang positif.
Suatu kali orang bertanya kepada saya, frater apa rahasia kebahagiaan? Saya tidak serentak menjawabnya tetapi kembali bertanya. Mengapa kamu bertanya demikian? Adakah sesuatu yang mengganjal dalam hatimu? Dia menjawab bahwa saya sedang berada dalam kedukaan dan kepedihan yang mendalam. Ternyata, manusia dari kodratnya lebih menghindar yang namanya penderitaan daripada menanggungnya sebagai bagian dari hidupnya sendiri. Perlu diketahiu bahwa hidup itu bukan identik dengan penderitaan. Penderitaan hanya bagian kecil dari hidup kita yang isinya penuh dengan kebahagiaan. Juga tidak bisa kita menolak adanya kenyataan itu. Kita itu ada dan ketika kita menyadari bahwa kita ada maka kita itu baik. Baik adalah adanya kita yang penuh bahagia.
Ada yang mengatakan bahwa hidup kita ini bak roda yang sedang berputar di mana kita kadang di atas dan kadang di bawah. Kadang kita mencapai puncak kebahagiaan dan kadang berada dalama lembah kekelaman. Itulah hidup dan kita tidak mungkin lari dari dua sisi kehidupan itu. Keduanya ada dan terus ada. Kita bukan Tuhan sendiri yang empunya hidup. Kita adalah ciptaan yang terbatas. Dengan demikian dalam menghadapi keadaan yang demikian kita perlu rendah hati dan terbuka terhadap kehadiran rahmat Allah. Toh Allah akan selalu ada dan hadir dalam hidup kita. Allah itu terus memancarkan rahmatnya. Rahmatnya itu seperti cahaya yang tak kunjung padam. Cahaya itu menerangi semua objek ( mahluk) yang ada. Biarpun dia menyembunyikan diri. Masalahnya bahwa manusia selalu bersembunyi dari cahaya itu dan ingin mencari serta merasa nyaman dalam kegelapan hidup.
Beranikah kita menatap cahaya? Ataukah kita mau bersembunyi. Beranikah kita berada secara utuh dalam kebersamaan dengan orang lain? Allah adalah yang lain yang Maha-sempurna. Dan kita hendaknya menyerahkan keterbatasan kita kepada kesempurnaanNya agar kita dibentuk oleh-Nya. Persembahkanlah diri kita kepadanya. Dan ingat bahwa kebahagiaan itu tidak identik dengan kesenangan dan bukan juga berlawanan dengan dukacita. Kebahagiaan adalah sintesis dari keduanya yaitu kesenangan dan dukacita. Oke??? Thas Alll………..mmc.!!!!!!!!
Catatan harian: Rabu, 25 februari 2009
Pukul. 20.00 malam
Comments
Post a Comment