Posts

Analisis Ecek-ecekan Atas Lirik Everything I Do Bryan Adams

Saya merasa terpikat dengan isi bait-bait lagu Everything I Do milik Bryan Adams. Keterpikatan itu menggugah saya untuk mengenal kata-katanya secara lebih dalam dan mengambil makna darinya. Saya tidak memaknainya terlalu banyak. Yang aku tuliskan hanya sedikit. Ayo simak..... Look into my eyes - you will see, What you mean to me... (Tataplah mataku dan engkau akan mengarti betapa berartinya kau bagiku) Mengapa harus mata dan buka indera yang lain? Dan ada apa dengan mata sehingga dengan menatapnya saja seseorang bisa mengerti bahwa dia yang dipandangi sungguh berarti baginya? Terkadang mata membahasakan sesuatu yang lebih dalam dan apa yang diungkapkan melalui mata itu tidak bisa diungkapkan secara gamblang oleh mulut. Mata adalah ungkapan simbolisme. Mata ketemu mata biasanya menyiratkan pesan yang sangat dalam. Pesan seperti apa? Melalui mata, segala perasaan bisa ditelisik dan diketahui. Ketika anda sedih, mata pasti bisa memberikan signal kesedihan, demikian juga ketika pesaraan ...

Dunia Baru, Gaya Baru, dan Agama Baru (menengok kecenderungan-kecenderungan)

Ada empat kecenderungan baru yang menjadi sembahan baru manusia dewasa ini. Keempat kecenderungan itu antara lain: hedonisme, konsumerisme, materialisme, dan sekularisme. Kecenderungan-kecenderungan itu hadir dan bersaing dengan identitas kemuridan orang Kristen untuk mampu menyangkal diri, rela memikul salib dan sedia mengikuti jejak Tuhan (Luk 9:23). Manusia seolah-olah merasa terlindungi dan kepenuhan serta keselamatan hidup terjamin ketika terbius secara buta oleh ketiga tawaran ini. Karena penghayatan yang berlebihan atas hal itu, maka panggilan manusia untuk berelasi kepada kekuatan yang adikodrati dan bergantung kepada-Nya menjadi luntur dan pelan-pelan akan mengalami kehilangan drastis. Kita bisa membaca kenyataan ini di daratan Eropa dan belahan dunia lainnya yang sudah menikmati kemajuan dalam banyak bidang. Termasuk Indonesia yang memiliki rasa religius yang tinggi pun terkena godaan yang sama. Lalu kita bertanya, dari kodratnya manusia itu harus menyembah ...

MAKNA KEBENARAN DALAM FILSAFAT POSTMODERNISME DAN IMPLIKASI PRAKTISNYA DALAM MASYARAKAT PLURAL

I. Pengantar Plato dalam filsafat kalsiknya mulai mencari titik temu antara pengetahuan dan kebenaran yang termuat dalam pengetahuan. Dia mulai dengan sebuah pertanyaan kritis, apakah setiap pengetahuan itu sungguh-sungguh memuat nilai kebenaran. Dan dalam hubungannya dengan etika, dia mengatakan apakah yang benar itu juga termasuk kategori yang baik. Belum tentu yang benar itu baik dan sebaliknya belum tentu yang baik itu benar. Lalu, apa itu kebenaran sebenarnya? Dalam sejarah pemikiran filsafat, kebenaran itu didekati secara berbeda menurut arus pemikiran jamannya. Pada jaman Yunani kuno, kebenaran dalam filsafat tidak bisa dilepaskan dengan alam semesta. Maka muncul apa yang disebut kosmologi. Kemudian pada abad pertengahan, kebenaran filsafat didominasi oleh pengaruh Kristiani. Misalnya filsafat Thomas Aquinas, Agustinus, dan Petrus ambelardus. Baru pada jaman renaisance kebenaran filsafat itu sudah menyentuh hakekat hidup manusia. Seluruh refleksi filsafat pusatnya pa...

DARI DERITA MENUJU JALAN PEMBEBASAN

Pertama-tama harus diakui bahwa tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini. Bukan sebuah kebetulan saya sekarang tinggal di Malang. Bukan kebetulan juga matahari itu terbit di pagi hari dan terbenam di sore hari. Dan bukan secara kebetulan juga saya lahir dan berada di dunia ini. Tentu saja ada orang lain yang menganggap keberadaan hidupnya sekedar kebetulan. Namun, saya berkeyakinan kuat bahwa keberadaanku dan segala peristiwa yang menyertai hidupku tidaklah hadir dalam nada yang kebetulan belaka. Lalu, kalau bukan kebetulan semuanya itu apa? Sekarang saya hendak berbincang tentang derita. Tentu saja bukan sekedar berbincang, tetapi memngambil makna dari sebuah keadaan hidup manusia yaitu derita. Berbicara tentang derita bukanlah pembicaraan kosong tetapi lahir dari kesadaran yang membawa seseorang ke kesadaran baru akan kata atau keadaan itu. Dan harus diakui bahwa setiap mausia tidak bisa lewat dari keadaan hidup demikian. Jikalau hidup manusia selalu mengalami kebahagiaan, maka...

NILAI SOLIDARITAS ACARA WUAT WA’I DALAM MASYARAKAT ADAT MANGGARAI

I. Pengantar Secara praktis, kebudayaan bisa dimengerti sebagai kumpulan nilai-nilai dan perayaan (baca: pemaknaan) atas nilai-nilai tersebut. Sebagai kumpulan nilai-nilai, kebudayaan berkarakter pencarian. Nilai-nilai yang ada itu menjadi titik akhir pencarian manusia akan sesuatu yang dianggap bermakna bagi hidup. Dan pada dasarnya setiap manusia memiliki motif tunggal dalam pengembaraan hidupnya yaitu mengejar aneka nilai. Kita harus sepakat bahwa nilai yang dikejar adalah nilai baik yang mungkin bisa diringkas dengan sebutan keutamaan-keutamaan. Keutamaan-keutamaan itu menjadi harapan semua orang agar dipenuhi. Acara wuat wa’i yang terdapat dalam masyarakat ada Manggarai terdorong oleh satu keyakinan akan nilai tertentu untuk hidup. Bagi saya, acara itu memiliki karakter teleologis yaitu mempunya arah atau tujuan yang mulia di dalam dirinya sendiri. Seperti apakah acara wuat wa’i dalam masyarakat adat Manggarai dan apa maknanya bagi kehidupan serta dinamikanya dari waktu ...

MANUSIA DAN PERGULATAN DIRINYA

I. Pengantar Manusia adalah mahluk yang terlempar ke dunia. Demikian refleksi filsuf besar Martin Heidegger ketika ia berbicara tentang manusia dalam bukunya yang berjudul ada dan waktu (Being and Time). Kenyataan ini membawa manusia bertanya tentang keberadaan dirinya khususnya menyentuh persoalan asal dan tujuan hidupnya. Manusia kemudian bertanya, dari manakah dirinya berasal (Misteri kelahiran) dan hendak ke manakah dirinya kelak sesudah dia tiada lagi menghuni dunia ini (misteri kematian). Untuk menjawab pertanyaan ini, manusia merumuskan beberapa teori dan kepercayaan yang cukup layak membantu dirinya agar bisa menemukan jawaban atas pertanyaan dasar hidupnya itu. Dalam bingkai kedua pertanyaan dasar di atas ini, tulisan ini akan menggambarkan secara singkat asal dan tujuan hidup manusia dalam aliran-aliran pemikiran dan kepercayaan manusia. Aliran-aliran yang ditelaah dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: aliran evolusionisme, kreasionisme (penciptaan), Deistik, Te...

ILUSI TUHAN DAN TUHAN TANPA AGAMA (Deskripsi Kritis pemikiran Ludwig Feurbach dalam rangkah pembacaan kembali Tuhan dan Agama)

Imagine there's no Heaven It's easy if you try No hell below us Above us only sky Imagine all the people Living for today (Imagine by John Lennon) Tuhan bisa menjadi sebuah topik yang tak bosan-bosannya dibicarakan sepanjang zaman. Semakin melebar dari itu adalah isu seputar Tuhan yang telah diinstitusikan dalam agama formal manusia. Agama yang berada dalam ranah privat menjadi tidak segan-segan dicuatkan dalam dunia publik dengan diskusi yang alot dan terbuka. Namun ada bahaya fanatisme ketika apa yang diperbincangkan tidak sesuai dengan kenyataan beragama yang dianutnya.. Kenyataan ini membawa kemarahan yang luar biasa. Kemudian kita bertanya, mengapa kita begitu mudah terusik ketika ada yang berusaha mengganggu suasana tertidurnya dogma-dogma yang sudah sekian lama dijaga dan dipegang sebagai kebenaran? Adakah agama itu lahir untuk didiamkan dan tidak dikritisi? Adalah Ludwigh Feuerbach telah menembus kemapanan dogmatik yang mensistematisir keberadaan Allah dalam sistem berp...