Posts

FILM TWILIGHT DAN PEMAHAMAN SEJARAH KEHIDUPAN MANUSIA DALAM BINGKAI FILSAFAT EKSISTENSIALISME MARTIN HEIDEGGER

Image
A. Pengantar Twilight adalah salah satu film serial yang banyak disukai oleh seluruh penikmat dunia perfilman masa kini. Film ini memiliki kekuatan magis para penikmat film khususnya kaum muda atau remaja. Melewati salah satu seri dari serial film twilight ini rasanya ada yang kurang dengan dunia twilight. Pada mulanya cerita seputar kehidupan yang terdapat dalam film ini adalah kisah tertulis dalam bentuk novel. Sesungguhnya, ketertarikan peminat film kepada film twilight ini bermula dari kesukaan mereka dengan cerita tokoh-tokoh twilight. Ternyata efek audio visual atas novel ini sungguh ditanggapi secara positif oleh para penikmat film. Tulisan ini hendak membahas keterpautan pergumulan eksistensial tokoh-tokoh dalam film twilight dalam bingkai pemikiran filsuf eksistensial Martin Heidegger. Pergumulan cerita fiksi tersebut sesungguhnya merupakan pergumulan semua manusia dewasa ini. Pergumulan itu terjadi tatkala manusia ingin keluar dari kemapanan hidupnya. Pergumulan seperti a...

TERTAMBAT CINTA ENDORA

Image
Pada mulanya adalah tatapan. Tatapan itu milikku. Berkat tatapan juga aku bisa mengenal dirinya. Tatapan adalah awal dari langkah-langkahku yang lainnya menuju ke sebuah gua hati yaitu hati yang tertambat cinta. Apalah arti sebuah tatapan menuju keterpesonaan? Kisah ini bukan kisah jatuh cinta, tetapi kisah perjalanan cinta. Bagiku, tak ada yang bernama fenomena jatuh cinta. Yang ada hanyalah perjalanan cinta yaitu dari cinta, bersama cinta, dan untuk cinta. Pagi itu suasana kotaku sedikit sepi dan dingin. Awan putih menyelimuti isi kotaku. Sempatku bergumam, mungkinkah kota ini akan mati bersama datangnya sang kesepian? Meskipun kotaku sepi, hatiku tidaklah demikian adanya karena antara aku dan kotaku jelas berbeda. Aku hanyalah salah satu manusia yang berada di dalam kota ini. Namun, semuanya berawal dari tempat ini yaitu di salah satu sudut kehidupan yang tak kukenal karena tak bernama. Ya... tanpa nama. Di sinilah tatapan itu terjadi. Dua bola mata terarah tepat kepadaku seo...

PENDIDIKAN, APA KABARMU??

Image
Sisi lain dari kehidupan manusia yang dirancang sejak awal dengan sifat baik adanya adalah keanehan. Di tengah pengejaran manusia akan kebaikan, berseliweran keanehan-keanehan yang cirinya bukan saja misterius, tetapi nyata. Bukan keanehan misterius ketika seorang siswa SMU yang beragama katolik nyaris tidak bisa menjawab setengah dari pertanyaan yang dikerjakan dalam soal ulangan semester. Bukan juga keanehan misterius ketika seorang lulusan sarjana tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran. Dan bukan juga sesuatu yang mudah dimengerti ketika seorang siswa kelas tiga SMU sering absen di sekolah dan membuat surat sakit yang isinya juga penuh keanehan. Bahkan patut berujar “lucunya sekolah ini”. Laci! Di sinilah cerita ini pada mulanya. Karena dari dalam laci tersebut seorang guru muda menemukan kumpulan kertas yang tidak tertata dengan rapi. Karena penasaran dengan tumpukan kertas tersebut serta dibarengi niat baik seorang guru muda untuk merapikan tumpukan kertas tersebut, pa...

KELUARGA SEBAGAI MEDAN EKSPLORASI CINTA

Image
Suatu ketika, seorang ibu muda menulis sebuah status di sebuah jejaring sosial Facebook demikian “ dulu aku menyangka setelah hubungan cinta ini diikat dalam sebuah sakramen yang suci untuk membentuk sebuah institusi keluarga, aku bakal menemukan surga karena dua jiwa akan membentuk satu kekuatan besar. Namun, setelah aku hidup dengannya di bawah ikatan itu, bukan surga yang aku temukan, tetapi sebuah neraka besar”. Sejenak aku termenung dan melontarkan pertanyaan yang cukup provokatif atas isi update statusnya itu. Darimanakah kekacauan itu berasal? Bagaimana mungkin sebuah lembaga yang sakral malah menciptakan sebuah neraka besar bagi yang lain dan bukan surga yang bisa ditemukan dalam kedamaian, kebahagiaan dan harmoni? Tulisan ini akan memberikan jawaban atas pertanyaan itu tanpa memberikan sebuah solusi yang jitu karena setiap zaman memiliki persoalan dan jawaban yang berbeda atas aneka persoalan hidup. Keluarga: Sebuah Medan yang Harus Ditempuri Dalam tinjauan sosiologis, kelua...

AGAMA DAN FANATISME, SEBUAH NARASI KECIL

Kisah ini hanyalah penggalan dari rentetan kisah yang kualami pada waktu aku berlibur tahun 2010 yang lalu. Bulan-bulan yang berdekatan dengan waktu liburan itu banyak kisah yang diingat tapi sedikit saja yang dimaknai bahkan hampir tidak dimaknai sedikitpun. Catatan ini hendak memaknai satu kisah kecil yang aku alami selama menginap semalam di Lombok-Mataram. Akhir-akhir ini baru aku menemukan makna yang berharga dari kisah itu. Kisah itu adalah seputar jalan-jalan pagi mencari kopi dan surat kabar harian di kota itu. Waktu aku bangun pagi di kota itu, kulihat jam tanganku menunjukkan pukul 06.00 pagi. Dengan segera aku melewati jalan kecil untuk mencari warung kopi plus surat kabarnya. Aku melirik ke beberapa warung, yang ada hanya jual gorengan dan nasi bungkus yang siap saji. Aku pun bergumam, tujuan ku bukan mencari makanan seperti ini. Aku pun masuk lebih jauh lagi. Tanpa sengaja, saya berdiri santai di depan sebuah warung dan tidak ada indikasi sedikitpun kalau warung it...

Analisis Ecek-ecekan Atas Lirik Everything I Do Bryan Adams

Saya merasa terpikat dengan isi bait-bait lagu Everything I Do milik Bryan Adams. Keterpikatan itu menggugah saya untuk mengenal kata-katanya secara lebih dalam dan mengambil makna darinya. Saya tidak memaknainya terlalu banyak. Yang aku tuliskan hanya sedikit. Ayo simak..... Look into my eyes - you will see, What you mean to me... (Tataplah mataku dan engkau akan mengarti betapa berartinya kau bagiku) Mengapa harus mata dan buka indera yang lain? Dan ada apa dengan mata sehingga dengan menatapnya saja seseorang bisa mengerti bahwa dia yang dipandangi sungguh berarti baginya? Terkadang mata membahasakan sesuatu yang lebih dalam dan apa yang diungkapkan melalui mata itu tidak bisa diungkapkan secara gamblang oleh mulut. Mata adalah ungkapan simbolisme. Mata ketemu mata biasanya menyiratkan pesan yang sangat dalam. Pesan seperti apa? Melalui mata, segala perasaan bisa ditelisik dan diketahui. Ketika anda sedih, mata pasti bisa memberikan signal kesedihan, demikian juga ketika pesaraan ...

Dunia Baru, Gaya Baru, dan Agama Baru (menengok kecenderungan-kecenderungan)

Ada empat kecenderungan baru yang menjadi sembahan baru manusia dewasa ini. Keempat kecenderungan itu antara lain: hedonisme, konsumerisme, materialisme, dan sekularisme. Kecenderungan-kecenderungan itu hadir dan bersaing dengan identitas kemuridan orang Kristen untuk mampu menyangkal diri, rela memikul salib dan sedia mengikuti jejak Tuhan (Luk 9:23). Manusia seolah-olah merasa terlindungi dan kepenuhan serta keselamatan hidup terjamin ketika terbius secara buta oleh ketiga tawaran ini. Karena penghayatan yang berlebihan atas hal itu, maka panggilan manusia untuk berelasi kepada kekuatan yang adikodrati dan bergantung kepada-Nya menjadi luntur dan pelan-pelan akan mengalami kehilangan drastis. Kita bisa membaca kenyataan ini di daratan Eropa dan belahan dunia lainnya yang sudah menikmati kemajuan dalam banyak bidang. Termasuk Indonesia yang memiliki rasa religius yang tinggi pun terkena godaan yang sama. Lalu kita bertanya, dari kodratnya manusia itu harus menyembah ...